RSS

Pindahan Tulisan Bahasa Indonesia

Dear pembaca, untuk kedepannya tulisan dalam bahasa Indonesia di blog ini bakalan aku pindahkan ke blog aku yang lain "Nona Backpacker" biar gak bingung bacanya.. thanks!


New Passport 2015-Passport ke 3 yay!

Berhubung expired date passport sudah dekat, jadi kali ini memutuskan untuk memperpanjang passport di Jakarta, tepatnya di Kanim I/Kantor Imigrasi Jakarta Barat. Ngga dekat banget sih tapi sudah kurang dari 6 bulan. Sedangkan syarat untuk pengajuan visa atau untuk traveling keluar negri passport masa berlakunya harus lebih dari 6 bulan.

KANIM I Jakarta Barat

Waktu pertama kali iseng ngobrol dengan temen lain yang sudah pernah perpanjang passport, dia agak skeptic sebab aku masih pake KTP daerah (Jambi) dan passport lama juga dikeluarkan dari Jambi. Boro2 KTP nasional atau E-KTP yang seumur hidup. Cuma KTP kertas versi laminating. Dan sampai hari “H” masih juga ragu.

Yah malu bertanya ya sesat2 dikitlah…

Kali ini selain masalah KTP daerah, aku juga mau rubah passport yang biasa ke passport dengan chip atau dikenal dengan e-passport. E-passport kadang di bingungkan dengan istilah pendaftaran passport online. Epassport ya e-passport dengan chip, sedangkan pendaftaran passport online adalah pendaftaran pengajuan passport baru melalui website imigrasi/secara online.

Salah satu keuntungan memiliki epassport adalah bebas visa untuk ke Jepang. Kita hanya perlu  mendaftarkan epassport kita langsung ke kedutaan Jepang.

Tadinya aku udah berharap dengan adanya pendaftaran online via website imigrasi. Tapi ternyata untuk e-passport masih belum bisa dilakukan secara online jadi seluruhnya di lakukan secara walk-in.

Untuk yang punya passport biasa dan mau mengganti ke epassport, selama masa berlaku passport biasa masih belum expired, keknya ngga bisa deh. Kecuali passport biasa tersebut hilang atau rusak.

Sesudah mengumpulkan semua syarat standard:
1. Akte Lahir 
2. KTP
3. Kartu Keluarga
4. Paspor lama 
Semua difotocopy di kertas ukuran A4 (KTPnya biarin aja ukuran A4 jangan di potong).

Satu lagi syarat penting yang ngga tertulis di website imigrasi adalah surat pengantar dari kantor. Surat ini isinya pernyataan bahwa benar kita bekerja di kantor tersebut dan permohonan agar di bantu proses pembuatan passport.

Untuk biaya, Paspor biasa 48 halaman Rp. 300.000,- dan paspor biasa elektronis (e-passport) 48 halaman Rp. 600.000,- di tambah jasa Penggunaan Teknologi Sistem Penerbitan Paspor berbasis Biometrik Rp. 55.000,-

Aku milih Kantor Imigrasi Jakarta Barat yang letaknya di kota tua dekat dengan museum pos dan bank BNI. Letaknya lumayan dekat dan aku sudah tau letak kota tua. Dan hanya beberapa kantor imigrasi saja yang bisa mengeluarkan e-passport ini tadi.

Menurut info dari beberapa blog yang sharing proses pembuatan passport, semua pada nyaranin untuk datang pagi2 sekali. Ingat datang ke sana pakaian rapih, plus pake sepatu ya, yang pake sandal di suruh balik loh (boro2 masukin aplikasi, sama satpam di dalam langsung di suruh keluar lagi).

Syukurnya di KANIM I Jakarta Barat, proses pembuatan passport bisa 1 hari. Maksud 1 hari ini, sampai dengan pembayaran yaaa… untuk sampai passport di keluarkan ternyata butuh 7 hari kerja setelah pembayaran di loket BNI. Untuk passport biasa jadinya hanya 3 hari kerja. Beda jauh memang, tapi ngga apalah... untuk rencana jangka panjang hahah.

Jadilah nyambangin kota tua jam 4.30 pagi buat ambil nomor.

Buset udah ada aja antrian! Baru jam 5 pagi dan pagar kantor imigrasi masih tertutup. Aku ikut aja ngantri, itung2 aku urutan nomor 12, busyet ajahh!

Antrian di bagi 2. Untuk antrian passport yang daftar online, dan walk in.

Pas jam 7 pagi satpam membuka pintu dan membagikan nomor antrian sesuai dengan urutan antrian. 

Masuk kebagian dalam kantor sudah ada tempat duduk sesuai dengan nomor antrian yang di bagikan tadi. Nah, disini baru satpam dan petugas lebih seleksi. Yang pakai sandal atau sepatu sandal di silahkan untuk pulang dan mengganti sandal dengan sepatu tertutup. Gara2 ada yang berguguran aku turun jadi urutan nomor 9! Yay!

Tapi tetep makan waktu juga, akhirnya aku keluar buat cari sarapan. Dan kemudian di lanjutkan dengan touch up make up hahah ya eyalaahhh....

Ruang antrian di dalam kantor tempat ambil formulir & map kosong

Waktu di panggil masuk kedalam ruangan ada antrian lagi. Di sini kita di bagikan map berisi formulir. Formulir kita isi manual. Sambil nunggu antrian untuk wawancara dan foto, rapiin semua dokumen dan isi formulir tersebut.

Pojok tempat fotokopi sama beli materai

Waktu di panggil ke dalam ruangan interview berhubung ini udah passport aku yang ke 3, jadi ngga gitu grogi. Pertanyaan standard, seputaran mau kemana traveling, nanya soal kerjaan. Di bilang, enak nih jalan2 (he-eh, saya jalan2 bukan bawa2 tas hermes sama minta akomodasi sama kedutaan kok bu—nyinyir hahaha) aku males ribet2 ngga bilang tujuan sebenarnya buat berangkat ke Jerman dan cuma bilang mau ke Singapore, weekend jalan2 cari angin (gaya muuuuhh). Jangan ngomong yang macam2 lah nanti makin banyak pertanyaannya. Untuk foto, aku ambil sampe dua kali hahah aku bilang aja sama ibunya, maklum identitas diri buat 5 tahun cuy… maunya yang baguslah!

Sorry ya, dandan harus cetar abis, maklum foto identitas internasional buat 5 tahun !

Setelah foto di kasih selembar kertas untuk pengantar pembayaran passport yang kemudian di bawa ke loket BNI terdekat. Berhubung aku selesai jam 11 pagi, aku langsung ke BNI terdekat. Tapi sampai dengan jam 2 (di 2 BNI yang aku lewatin) data aku belum juga di kirimkan oleh kantor imigrasi dan teller bank menyarankan aku untuk datang kembali keesokan hari. Pooohhhh… padahal pengennya hari itu juga jadi itungan 7 hari kerja ngga jadi 8 hari!!

Akhirnya setelah 10 hari passport aku selesai juga. Berhubung e-passport menurut petugas aku ngga boleh mewakili sebab ada tanda tangan segala. Untuk passport biasa bisa di wakili dengan surat kuasa. 





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Backpacker Girls
Add blog to our blog directory.